Tubuhku lelah, mataku sangat berat. Tapi aku tetap tidak tertidur. Entah apa yang ada dalam otakku, setiap kali memejamkan mata aku akan mengingatnya. Mengingat senyum terakhirnya sebelum kami berpisah waktu itu. Dan aku akan terluka seperti ini. Sangat sakit…
Kubuka mundur buku harian merah ditanganku, lalu berhenti pada satu halaman. Di sana tertulis 20 Maret 2008, hari dimana dia memutuskan untuk mengembalikan hati yang kutitipkan padanya. Hari dimana dia bukan lagi milikku.
Aku terlalu lelah menahan air mata. Tapi aku juga benci menangis seperti ini. Kurasakan jantungku seperti dipaksa untuk berhenti berdetak. Sangat sesak…
Dengan mata basah kulihat juga tulisan di bawahnya.
Dia sangat berarti…namun aku membuatnya pergi. Dia berkata maaf, tapi aku tak mengerti untuk apa. Dia tersenyum dan memegang bahuku, lalu pergi dan menghilang dari pandangan. Aku ingin menahannya, tapi keputusannya membuat mulutku tak mampu berkata jangan pergi…
Hari ini 21 Maret 2011. Aku ingat sebuah kotak berisi hadiah ulang tahun dengan pita berwarna biru kesukaannya yang masih kusimpan. Kotak itu masih sama, tak ada yang berubah dan kusimpan baik-baik. Tiga tahun lalu kusiapkan hadiah ini untuknya. Tapi dia pergi sebelum sempat kuberikan. Dan hari ini kuputuskan untuk tidak menyimpannya lagi.
Pilu sekali..
BalasHapus